Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Heboh Fenomena Embun Es, Begini Penjelasan BMKG

image-gnews
Embun es di Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede, Jawa Barat, 5 Juli 2018, pukul 05.30 WIB. Kredit: Dok. Anggota Gede Pangrango Operation
Embun es di Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede, Jawa Barat, 5 Juli 2018, pukul 05.30 WIB. Kredit: Dok. Anggota Gede Pangrango Operation
Iklan

TEMPO.CO, Bandung - Fenomena embun es saat ini tengah menarik perhatian di Indonesia. Munculnya embus es itu antara lain terjadi di Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede pada 5 Juli lalu.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Bandung Tony Agus Wijaya mengatakan, umumnya di daerah pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar lebih dari 3.000 meter berpotensi mengalami suhu terendah.

"Suhunya bisa lebih rendah dari titik beku 0 derajat Celcius yang disebabkan molekul udara di daerah pegunungan lebih renggang dari pada dataran rendah sehingga sangat cepat mengalami pendinginan," katanya Ahad, 8 Juli 2018. Kondisi itu terutama terbentuk pada saat cuaca cerah tanpa tutupan awan.

Baca: Bukan Hanya Dieng, Embun Es Juga Muncul di Gunung Gede

Saat ini menurutnya terdapat embun es atau salju di beberapa daerah pegunungan. Kejadian suhu dingin malam hari dan es salju di lereng pegunungan itu disebabkan kondisi meteorologis dan musim kemarau yang saat ini tengah berlangsung.

"Pada saat kemarau, memang umumnya suhu udara di malam hari, lebih dingin," ujarnya.

Pada musim kemarau, permukaan bumi lebih kering. Kandungan air di dalam tanah menipis dan uap air di udara pun sangat sedikit jumlahnya. yang menyebabkan kelembaban udara lebih rendah.

Pada kondisi demikian, panas matahari akan lebih banyak terbuang dan hilang ke angkasa. Itu kata Tony, yang menyebabkan suhu udara di malam hari pada musim kemarau jadi lebih dingin daripada suhu udara musim hujan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: Penasaran Embun Membeku, Ribun Wisatawan Berbondong ke Dieng

Pada malam hari uap air di udara akan mengalami kondensasi dan kemudian mengembun untuk menempel jatuh di tanah, dedaunan atau rumput. "Air embun yang menempel di pucuk daun atau rumput akan segera membeku yang disebabkan oleh suhu udara yang sangat dingin ketika mencapai suhu minus atau nol derajat," ujarnya.

Pada musim kemarau di Pulau Jawa tahun ini, BMKG memprediksikan berlangsung normal. Angin dominan bertiup dari arah tenggara dengan membawa udara dingin dan kering dari angin monsun Australia. Musim Kemarau di Jawa umumnya diperkirakan berlangsung hingga awal Oktober.

Relawan Gunung Gede Pangrango Operation Agus Mulyana, 34 tahun mengatakan, fenomena embun es di gunung berketinggian 2.958 meter dari permulaan laut itu pernah dijumpainya tiga kali saat musim kemarau yaitu pada 2004, 2005, dan 2007. Lokasinya di Alun-alun Surya Kencana Gunung Gede.

Sementara rekannya yang juga pendaki sekaligus pemandu Gunung Gede, Aceng Junaedi, pernah mengalami turunnya embun es pada 2012 dan 2016 pada Juni-Juli. Peristiwa terbaru pada 4-6 Juli di lokasi serupa. "Semalam saya naik tapi sampai pagi nggak muncul embun es," kata Aceng yang baru turun, Ahad, 8 Juli 2018.

ANWAR SISWADI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

14 jam lalu

Ilustrasi hujan petir. sciencedaily.com
BMKG Prakirakan Hujan Melanda Sebagian Kota Besar, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jateng

Sirkulasi siklonik membentuk daerah konvergensi yang mampu meningkatkan pertumbuhan awan hujan.


Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

18 jam lalu

Sekolah Tinggi Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (STMKG). YouTube/STMKG Official
Cara dan Syarat Daftar Sekolah Kedinasan STMKG 2024, Lulus Jadi PNS BMKG

Pendaftaran sekolah kedinasan STMKG BMKG tersedia sebanyak 120 formasi.


Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

18 jam lalu

Gempa mengguncang Sumedang pada Sabtu dini hari, 18 Mei 2024 pukul 02.54 WIB. (BMKG)
Gempa Mengguncang Kuat Sumedang, Sumber Dekat Gempa Merusak 2023

Gempa dirasakan di wilayah Sumedang utara dan selatan dengan skala intensitas gempa III - IV MMI.


Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

1 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Top 3 Tekno: Antara Banyuwangi dan Gunung Marapi, Respons Pemkab dan Aksi BMKG

Top 3 Tekno Berita Terkini didominasi artikel mengenai aktivitas peledakan di tambang emas yang menggetarkan kawasan pantai Pulau Merah, Banyuwangi.


Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

1 hari lalu

Kondisi banjir besar di Mahakam Ulu dengan lima kecamatan dan 37 desa yang terdampak. ANTARA/HO-Basarnas Kaltim
Peringatan Dini Cuaca BMKG, Wilayah Provinsi Mana Bakal Diguyur Hujan Lebat Hari Ini?

Peringatan dini cuaca BMKG yang diperbarui pada Kamis siang lalu menyebut Sumatera Barat dan Kalimantan Timur ada di antaranya. Simak selengkapnya.


Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

1 hari lalu

Ilustrasi Ramalan Cuaca. fishershypnosis.com
Prediksi Cuaca Jabodetabek Hari Ini: Hujan, Suhu Udara, Kelembapan Udara

Prediksi cuaca dari BMKG menyebutkan Jakarta pagi ini cerah berlanjut cerah berawan sepanjang siang dan malam nanti. Bagaimana dengan Bodetabek?


Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

2 hari lalu

Sebuah mobil yang terdampak banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Agam, Sumatera Barat, Minggu, 12 Mei 2024. Banjir bandang akibat meluapnya aliran air lahar dingin Gunung Marapi serta hujan deras di daerah itu mengakibatkan 18 tewas, sejumlah rumah rusak dan ratusan warga diungsikan. ANTARA/Iggoy El Fitra
Cegah Banjir Lahar Lebih Besar, BMKG Modifikasi Cuaca Sumbar per Hari Ini

BMKG akan menyemai awan hujan sebelum memasuki wilayah bencana banjir lahar Marapi. Volume endapan erupsi di puncak Marapi masih 1,3 juta meter kubik


Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

2 hari lalu

Warga membersihkan puing-puing bangunan yang hancur akibat banjir bandang di Nagari Bukik Batabuah, Kabupaten Agam, 14 Mei 2024. Warga sudah mulai membersihkan puing-puing, material lumpur dan tumpukan kayu yang memasuki rumahnya, dan hingga saat ini korban meninggal meninggal akibat banjir yang terjadi pada Sabtu 11 Mei 2024 di Sumatra Barat itu sudah mencapai angka 47 orang. TEMPO/Fachri Hamzah.
Ini Arti Galodo, Banjir Bandang dari Gunung Singgalang Sapu Wilayah Berbagai Daerah di Sumbar

Banjir bandang dari Gunung Singgalang menghantam Galudua, Koto Tuo Ampek Koto, Kabupaten Agam, Sumbar. Apa arti galodo bagi suku Minangkabau?


Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

2 hari lalu

Kepulan asap dan debu tampak dari lokasi pantai Pulau Merah Banyuwangi, Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu siang, 15 Mei 2024. Kepulan asap atau debu itu diduga berasal dari aktivitas blasting atau peledakan di areal tambang emas Tumpang Pitu. Foto: Istimewa
Aktivitas Tambang Emas Ganggu Wisata Pulau Merah Banyuwangi di Top 3 Tekno

Top 3 Tekno Kamis pagi ini, 16 Mei 2024, dipuncaki artikel dari perusakan lingkungan oleh aktivitas tambang emas di Tumpang Pitu, Banyuwangi.


Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

2 hari lalu

Ilustrasi gempa. geo.tv
Gempa Terkini Getarkan Cianjur, Lagi-lagi Aktivitas Sesar Cugenang

Warga Cianjur kembali merasakan gempa pada Rabu malam, 15 Mei 2024, pada pukul 20.06 WIB. Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG mencatat kekuatan gempanya bermagnitudo 3,0.